Hal yang pada umumnya sudah banyak diketahui adalah luasnya Danau Toba mampu menjadikannya danau kedua terbesar di dunia setelah Danau Victoria di Afrika dan merupakan danau terluas se Asia Tenggara. Danau yang berada di ketinggian 900 mdpl ini juga menjadi danau terdalam di dunia dengan kedalaman sekitar 450 meter. Karena luasnya, Danau Toba menjadi milik 7 kabupaten di Sumatera Utara, bayangkan berapa banyak kebudayaan yang menyelimuti danau ini.
Huta Siallagan;Sejarah kampung kanibal
Huta Siallagan;Sejarah kampung kanibal
Memoar Marcopolo dan para misionaris tentang desa di mana manusia memakan manusia benar adanya. Sebuah perkampungan kanibal di tanah Batak yang dikenal dengan Huta Siallagan atau Kampung Raja Siallagan masih ada dan menjadi bukti sejarah tentang praktek kanibalisme di kampung ini. Praktek tersebut memang tidak berlangsung hingga sekarang namun, bukti sejarahnya masih bisa kita lihat dalam bentuk batu persidangan serta lokasi penjagalan di Desa Ambarita, Samosir
Kaya akan kesenian Khas Batak
Kaya akan kesenian Khas Batak
Tak hanya alam, banyak atraksi budaya yang bisa disaksikan di kawasan danau Toba. Mulai dari atraksi patung menari atau Si Gale-Gale yang terdapat di Desa Tomok, Desa Simanindo hingga Desa Ambarita. Pengunjung yang datang juga bisa ikut menarikan tarian Tor-Tor bersama Si Gale-Gale dengan iringan musik khas Batak Toba. Di Desa Tomok dan Ambarita kamu juga bisa menemukan banyak penjual kain Ulos yang merupakan kain khas Batak, bahkan alat penenunnya pun dipamerkan di dalam rumah adat.
Memiliki panorama menakjubkan dari berbagai sudut pandang
Jika Anda menuju Danau Toba dari luar Pulau Sumatera, akan lebih efektif apabila Anda memilih menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Bandara Kualanamu atau Silangit, sebelum kemudian Anda harus melanjutkan perjalanan dengan menggunakan transportasi darat. Tidak perlu khawatir dengan biaya pesawat, karena saat ini beberapa maskapai murah seperti Lion Air atau Air Asia telah membuka rute menuju Sumatera Utara setiap harinya.
Banyak pintu untuk menjangkau Danau Toba, mulai dari Desa Parapat, Tongging, Pangururan, Dairi, Balige dan masih banyak desa lagi. Dari semua jalan tersebut selalu memberikan sudut pandang Danau Toba yang berbeda. Kita bisa memandang Danau Toba dari balik bukit-bukit hijau seperti di Tongging, memandang dari puncak seperti di Tele, atau tepian danau yang ramai dikunjungi oleh keluarga seperti di Parapat. Dari semua pintu masuk tersebut pastinya memberikan panorama yang menakjubkan.
Danau dengan sebuah pulau berpenghuni di tengahnya
Ini dia Pulau Samosir yang terkenal seperti yang ada di dalam lagu-lagu Batak. Pulau yang berada di tengah-tengah Danau Toba ini pada umumnya menjadi pusat pariwisata Danau Toba. Pulau Samosir dihuni oleh mayoritas etnis Batak Toba yang banyak menggantung hidup pada Danau Toba sebagai lahan untuk bertambak ikan, pariwisata dan bertani. Di Pulau Samosir sudah dilengkapi fasilitas hotel-hotel dengan nuansa eco tourism yang banyak menggunakan arsitektur khas Batak. Untuk menjangkau pulau ini masyarakat biasanya menggunakan kapal penumpang Feri. Di sinilah terdapat Desa Tomok yang menawarkan atraksi Si Gale-Gale, Desa Tuk-Tuk sebagai pusat pariwisata dengan berbagai macam jenis penginapan dan fasilitas olahraga air, Museum Batak, Makam Raja Sidabutar serta deretan penjual oleh-oleh khas Danau Toba.
banyak peninggalan budaya dan desa adat
Salah satu yang menjadikan danau ini kaya adalah peninggalan sejarah dan budaya yang banyak tersebar di kawasannya. Selain Museum Batak dan Makam Raja Sidabutar di Tomok, ada lagi museum dan rumah adat di Desa Simanindo. Masih di tepian Danau Toba kita juga bisa mendapati peninggalan kanibalisme di Desa Huta Siallagan yang berbentuk batu persidangan. Jika menuju Desa Sianjur Mula-Mula kita bahkan bisa menginjakkan kaki di tanah leluhur Bangsa Batak. Di sini dipercaya menjadi lokasi turunnya manusia pertama di bumi, tepatnya berada di puncak Gunung Pusuk Buhit disini kita juga bisa temukan Batu Hobon sebagai tempat suci yang dipercaya menyimpan benda pusaka, serta monumen keturuanan dan silsilah Raja Batak. Di sisi lain Danau Toba, Tanah Karo juga memiliki Desa Adat seperti Desa Dokan dan Desa Lingga yang diisi dengan Rumah Adat Si Waluh Jabu.Danau dengan legenda yang terkenal
Siapa yang tak kenal dengan Legenda Danau Toba yang terkenal itu. Legenda yang sudah sering muncul di televisi, di buku-buku cerita rakyat hingga buku pelajaran di sekolah. Legenda Danau Toba dan Pulau Samosir yang digambarkan dengan sosok pemuda desa, putri yang berasal dari ikan dan anak kecil ini menambah kesan berbeda dari perjalanan di Danau Toba.Tak hanya Legenda terbentuknya Danau Toba adapula Legenda Batu Gantung yang bercerita tentang seorang putri yang kabur dari kawin paksa hingga terjatuh di jurang yang menghadap ke danau. Perjalanan yang dibumbuhi dengan kisah dibaliknya pasti lebih menyenangkan. Jadi, udah siap buat ke Danau Toba? yuk jalan
AIR TERJUN SIPISO PISO
Yup, kali ini tentang Air Terjun Sipiso-piso yang merupakan sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Desa Tongging, Kec. Merek, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara.Air Terjun Sipiso-piso terletak di perbukitan yang di bawahnya terdapat pemukiman Desa Tongging yang tidak jauh dari lokasi air terjun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar